Indonesia sendiri tahun ini menargetkan 5,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara, dengan sasaran terbesar turis asal negara” asia tenggara.
Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Thamrin B bachri mengatakan dari 5,5 juta target wisman itu, sebanyak 2.136.750 atau sebesar 38,85% adalah turis dari negara” asia tenggara. sasaran berikutnya adalah wisman dari negara luar asia seperti Eropa, Australia dan Selandia Baru, Amerika Serikat dan Selandia Baru, negara” asia pasifik dan negara” lain.
Para wisatawan manca itu akan mengunjungi Indonesia melalui 13 pintu masuk Internasional yang terbesar di nusantara, antara lain Bandara Ngurah rai, Bandara Soekarno Hatta cengkareng, Pulau Batam, Tanjung Pinang, Bandara Polonia Medan, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Bandara Juanda Surabaya.
Di samping Bandara Mataram, Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Sumbar, Bandara Sam Ratulangi, Menado, Kalimantan, dan Bandara Adi Sumarno.
Indonesia yang terdiri ribuan pulau dengan banyak suku dan kesenian serta kebudayaan yang beragam, jelas sangat berpotensi sebagai tujuan wisata yang menjanjikan, tapi tentu saja, potensi yang besar itu harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan dan pemeliharaan obyek-obyek wisata.
Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap dunia kepariwisataan, perbaikan sarana dan prasarana, serta upaya untuk menjaga keamanan amat penting agar tamu-tamu yang berkunjung ke indonesia benar-benar merasa betah, aman dan nyaman dalam menikmati obyek-obyek wisata yang disajikan.
Pemerintah juga perlu membuat potensi-potensi obyek wisata baru, yang sedang digandrungi para wisatawan. dalam hal ini, kepala pusat penelitian kebudayaan dan kepariwisataan universitas udayana, Ir. Agung Suryawan Wiranatha mengatakan, pengembangan ekowisata memberikan eluang kepada masyarakat untuk menggarap potensi unggulan lokal untuk dapat menyajikan atraksi yang menambah daya tarik pariwisata.
Potensi yang dimiliki suatu daerah dapat dikembangkan menjadi salah satu daya tarik wisata. Apalagi, pariwisata kerakyatan mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat dalam tahapan proses pembangunan pariwisata di suatu daerah, ” Pengembangan itu sangat penting, mengingat hampir setiap wilayah memiiki sumber daya, atraksi dan kegiatan yang dapat isuguhkan sebagai salah satu daya tarik wisata,” ujarnya.
Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Thamrin B bachri mengatakan dari 5,5 juta target wisman itu, sebanyak 2.136.750 atau sebesar 38,85% adalah turis dari negara” asia tenggara. sasaran berikutnya adalah wisman dari negara luar asia seperti Eropa, Australia dan Selandia Baru, Amerika Serikat dan Selandia Baru, negara” asia pasifik dan negara” lain.
Para wisatawan manca itu akan mengunjungi Indonesia melalui 13 pintu masuk Internasional yang terbesar di nusantara, antara lain Bandara Ngurah rai, Bandara Soekarno Hatta cengkareng, Pulau Batam, Tanjung Pinang, Bandara Polonia Medan, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Bandara Juanda Surabaya.
Di samping Bandara Mataram, Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Sumbar, Bandara Sam Ratulangi, Menado, Kalimantan, dan Bandara Adi Sumarno.
Indonesia yang terdiri ribuan pulau dengan banyak suku dan kesenian serta kebudayaan yang beragam, jelas sangat berpotensi sebagai tujuan wisata yang menjanjikan, tapi tentu saja, potensi yang besar itu harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan dan pemeliharaan obyek-obyek wisata.
Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap dunia kepariwisataan, perbaikan sarana dan prasarana, serta upaya untuk menjaga keamanan amat penting agar tamu-tamu yang berkunjung ke indonesia benar-benar merasa betah, aman dan nyaman dalam menikmati obyek-obyek wisata yang disajikan.
Pemerintah juga perlu membuat potensi-potensi obyek wisata baru, yang sedang digandrungi para wisatawan. dalam hal ini, kepala pusat penelitian kebudayaan dan kepariwisataan universitas udayana, Ir. Agung Suryawan Wiranatha mengatakan, pengembangan ekowisata memberikan eluang kepada masyarakat untuk menggarap potensi unggulan lokal untuk dapat menyajikan atraksi yang menambah daya tarik pariwisata.
Potensi yang dimiliki suatu daerah dapat dikembangkan menjadi salah satu daya tarik wisata. Apalagi, pariwisata kerakyatan mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat dalam tahapan proses pembangunan pariwisata di suatu daerah, ” Pengembangan itu sangat penting, mengingat hampir setiap wilayah memiiki sumber daya, atraksi dan kegiatan yang dapat isuguhkan sebagai salah satu daya tarik wisata,” ujarnya.
0 comments on “KEMAJUAN PARIWISATA DI INDONESIA TAHUN 2007” Add yours →